Plegmatis itu apa sih?
Dalam dunia psikologi, “plegmatis” disebut sebagai karakter yang paling cinta damai. Biasanya, orang bertipe plegmatis tidak suka terlibat konflik, mereka bersahabat, tidak pendendam, penyayang, perhatian, dan sifat-sifat inilah yang menjadikan sang plegma memiliki cukup banyak teman. Kekurangannya, kadang mereka agak lamban dan tak ada selera untuk menempati posisi atas dalam kelompok atau organisasi. Mereka lebih suka bekerja di balik layar.
Sebagai teman, mereka sangat bisa diandalkan. Mereka jika memungkinkan akan memilih menghindari masalah kelompok atau pribadi dengan seseorang. Bahkan mereka tak segan untuk minta maaf atau lebih dulu menyapa meski dalam konflik mereka berada di pihak yang benar.
Sebagai pasangan, seorang plegmatis akan lebih banyak mengalah. Itu karena sifat mereka yang tak suka berdebat dan bertengkar. Tapi ada kalanya mereka akan protes jika mereka merasa kepentingan dan kebutuhan mereka selalu terabaikan atau dikorbankan. Hanya saja jika pun mereka marah, itu tidak akan berlangsung lama, dan itu pun mereka ungkapkan dengan cara yang masih terkontrol. Alih-alih memukul meja atau memecahkan gelas, mereka akan lebih memilih menangis atau pergi.
Lalu bagaimana kecocokan seorang wanita yang berkarakter plegmatis dengan pasangannya yang memiliki karakter berbeda seperti melankolis, sanguinis, atau koleris, atau dengan pasangan yang juga berkarakter plegmamatis?
- Plegmatis dan Melankolis = sealiran (Introvert – Introvert)
Yang bagus dari perpaduan ini adalah, karena sama-sama introvert dan perasa, saat mengkritik pasangan mereka masing-masing tidak akan secara frontal mengungkapkan, tapi lebih memilih cara yang hati-hati. Namun, terkadang wanita plegmatis harus mengimbangi analitis dan perfeksionisnya melankolis, dan karena keduanya bertipe introvert, mereka harus belajar saling terbuka saat ada masalah.
- Plegmatis dan Plegmatis = sealiran (Introvert – Introvert)
Namun pasangan ini tidak akan menganggap bergerak lambat sebagai masalah besar, karena mereka melihat dunia secara sederhana dan menganggap tidak perlu serius berkompetisi.
Namun saat mereka sudah mulai terusik dengan kebutuhan mendesak dalam dunia realita, mereka akan bergerak lebih cepat dan saling menyemangati. Kualitas yang rapi tertutup oleh sifat plegma mereka akan terpancar saat sadar akan hal-hal penting yang mesti diraih.
- Plegmatis dan Sanguinis = beda aliran (Introvert – Ekstrovert)
Plegma juga akan lebih bisa bersabar ketika sanguin asyik bercanda dengan siapa pun, termasuk dengan teman-teman wanita sanguin misalnya. Awalnya wanita plegma mungkin akan sedikit cemburu, tapi lama kelamaan jika ia sudah terbiasa, dengan sifat toleran alami dalam diri plegma, ia akan mengerti karakter supel sang sanguinis.
- Plegmatis dan Koleris = beda aliran (Introvert – Ekstrovert)
Wanita plegma bisa mengimbangi sifat kepemimpinan koleris yang bakal sering memerintah ini itu. Di antara kesemua jenis karakter, plegmatis lah yang paling bisa enjoy saja dengan hal-hal berbau perintah, karena plegma memang lebih suka menjadi pendukung dan tak terobsesi menjadi pemimpin. Ia hanya akan jenuh dengan perintah si koleris saat ia sedang ingin menikmati waktu-waktu santainya. Karena bagi seorang plegmatis bersantai itu adalah kebutuhan semi primer. Muhamad Fadhol Tamimy